Rabu, 30 Desember 2009

Bedah Gurita Cikeas Diwarnai Insiden Pelemparan Buku

[ Kamis, 31 Desember 2009 ]
Bedah Gurita Cikeas Diwarnai Insiden Pelemparan Buku
George Junus Lempar Buku ke Anggota DPR dari Demokrat

JAKARTA - Bedah buku Membongkar Gurita Cikeas karya George Junus Aditjondro di kafe Doekoen Coffee, Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kemarin, sempat diwarnai insiden. George yang terpancing oleh pernyataan Ramadhan Pohan secara spontan mengibaskan buku di tangannya ke arah anggota DPR dari Partai Demokrat itu.

Persoalan itu berbuntut panjang. Ramadhan yang tidak terima langsung meninggalkan lokasi acara. Dia lantas mengadukan persoalan itu ke Polda Metro Jaya. Saat keluar dari ruang kafe, Ramadhan menyatakan bahwa dirinya telah dipukul George. ''Aku dipukul,'' katanya kepada wartawan yang mencegatnya.

Awalnya acara tersebut berjalan normal. Sementara, di pinggir jalan yang berhadapan langsung dengan kafe, sekitar 50 orang menggelar demonstrasi. Mereka membawa sejumlah pamflet yang mengecam George dan buku karyanya.

Situasi mulai memanas saat Ramadhan mendapat kesempatan berbicara. Sebagai bagian dari kubu SBY, tentu saja Ramadhan berusaha memanfaatkannya untuk mengklarifikasi buku yang menyodok Partai Demokrat dan SBY.

Ramadhan mengatakan dirinya menghormati kebebasan berpendapat dan beropini. Namun, menurut Ramadhan, George telah berhalusinasi melalui bukunya. Salah satunya mengenai posisi koran Jurnal Nasional (Jurnas) yang dipimpinnya.

''Seolah-olah ada dana Century yang masuk ke Jurnas. Sampai-sampai keluarga saya bertanya Ramadhan mengapa terlibat. Saya segera memutuskan langkah hukum kepada Anda,'' bebernya dengan nada tinggi. Tak hanya itu, Ramadhan lantas menyebut data yang disampaikan George penuh dengan kebohongan.

Pernyataan Ramadhan inilah yang membuat emosi George agak tersulut sampai berujung dengan insiden tersebut. Meski begitu, George menolak bila dirinya disebut memukul Ramadhan. ''Saya hanya menepis agar dia berhenti bicara yang tidak benar. Jangan-jangan ini memang diskenario untuk memancing emosi saya. Sehingga, bedah buku ini dialihkan isunya menjadi pemukulan terhadap anggota DPR. Saya nggak memukul,'' kata George seusai bedah buku.

Menurut dia, justru Ramadhan yang berhalusinasi dengan menuduh di dalam buku Membongkar Gurita Cikeas disebut dana Century dialirkan ke Harian Jurnas. George mengatakan tidak menulis seperti itu. Namun, Jurnas didirikan dengan bantuan Grup Sampoerna. Faktanya, Boedi Sampoerna, ahli waris Grup Sampoerna merupakan nasabah terbesar Bank Century.

''Jurnas berdiri 2006, skandal Century mencuat 2008. Jurnas memang dapat dari Sampoerna, bukan Century. Saya justru berpikir mungkin Ramadhan tahu sesuatu yang saya tidak tahu,'' sindir George.

Presidium Forum Kepemimpinan Pemuda Indonesia (FKPI) yang juga anggota Petisi 28, Haris Rusly Moti mengatakan, sebagai pelaksana, pihaknya sebenarnya tidak mengundang secara resmi Ramadhan Pohan. Sebagai perwakilan pihak SBY, panitia mengundang Andi Arief, mantan aktivis yang dirangkul SBY menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana.

''Ramadhan datang mengatasnamakan pengganti Andi Arief,'' katanya. Tapi, kesempatan itu justru dimanfaatkan untuk menyampaikan pandangan provokatif yang memancing emosi George. (pri/iro)

SELAMAT JALAN GUS DUR

Kamis, 31 Desember 2009
Berita Utama




SELAMAT JALAN GUS DUR
[ Kamis, 31 Desember 2009 ]
Firasat Kepergian Itu Terjadi di Jombang
Di Lokasi Makam Sudah Drop, Ngotot tetap Berziarah

Enam hari sebelum meninggal, Gus Dur menyempatkan diri berziarah ke makam para leluhurnya di Jombang. Ini kah firasat sebelum pergi untuk selamanya?

FENDY HERMANSYAH, Jombang

---

ROMBONGAN Gus Dur tiba di Jombang sekitar pukul 15.00, Kamis pekan lalu (24/12), setelah menempuh perjalanan darat dari Rembang. Di tanah kelahirannya itu, Gus Dur sempat mampir ke rumah mertuanya di Jl Juanda. Setelah itu, langsung menuju ke makam KH Wahab Chasbullah, di kompleks Pondok Pesantren Mambaul Maarif, Tambak Beras.

Saat itu, hari sudah menjelang maghrib. "Begitu tiba di kompleks makam, kondisi Gus Dur sebenarnya lemas," cerita salah seorang kerabat dekat Gus Dur yang ikut dalam rombongan tersebut. Setelah diperiksa dokter pribadi, diketahui kadar gula Gus Dur drop. "Namun dengan kondisi seperti itu, Gus Dur ngotot memaksa untuk tetap berziarah," ceritanya. Tak ada yang berani menentang Gus Dur kala itu.

Benar saja. Usai berziarah, kondisi Gus Dur semakin ngedrop, hingga tubuhnya benar-benar lemas. Oleh tim dokter pribadinya, Gus Dur dilarikan ke RSUD Jombang untuk mendapat perawatan intensif. Saat itu sekitar pukul 19.00. "Kadar gula Gus Dur sempat 78," kata dr Dewi Nugrahini, salah seorang dokter yang merawat Gus Dur. Dia menjelaskan, selain kadar gula yang drop, trombosit dalam darah Gus Dur juga menurun. "Turun sampai 140 ribu," katanya.

Beberapa jam dirawat di RS tersebut, kondisi Gus Dur berangsur membaik. Meski demikian, pihak RSUD Jombang merekomendasikan agar Gus Dur dirujuk ke RSUD dr Soetomo, Surabaya. Pihak RSUD Jombang lantas mengontak RSUD dr Soetomo.

Pihak RSUD dr Soetomo lantas mengirim ambulans ke Jombang. "Demi pemulihan Gus Dur, beliau dirujuk ke rumah sakit Graha Amerta di RSUD dr Soetomo," kata dr Mahfudz, dokter spesialis dalam yang menangani Gus Dur.

Setelah ambulans dari Surabaya tiba di Jombang, Gus Dur tidak mau naik ambulans. Dia minta naik mobil pribadi menuju ke Surabaya. Menjelang pukul 24.00, berangkatlah rombongan Gus Dur ke Surabaya.

Ketika rombongan tiba di kawasan Trowulan, Mojokerto, tiba-tiba Gus Dur minta putar balik ke Jombang lagi. Kali ini, dia minta diantarkan ke makam ayahandanya di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng. "Padahal saat itu, pihak RSUD dr Soetomo sudah siap-siap menyambut Gus Dur. Tapi beliau tiba-tiba minta putar balik. Seperti ada yang membisiki beliau," katanya.

Rombongan Gus Dur tiba di Tebuireng pada dini hari sekitar pukul 02.00. Saat itu ribuan santri menyambut kedatangan Gus Dur.

Usai berziarah ke makam ayah (KH Wahid Hasyim) dan kakeknya (KH Hasyim Asy'ari), Gus Dur dan Ny Shinta Nuriyah sempat beristirahat selama hampir setengah jam. "Saat itu kondisinya (Gus Dur) sudah pulih, makanya bisa ziarah ke sini," tutur pengasuh ponpes Tebu Ireng, Gus Solah kala itu.

Menurut orang dekat Gus Dur yang ikut dalam rombongan tersebut, kepergian Gus Dur ke Jombang untuk berziarah ke makam leluhurnya, bisa jadi merupakan firasat bahwa dia akan pergi selama-lamanya. "Karena memang cukup lama Gus Dur tidak berziarah ke makam leluhurnya itu," katanya.

Tebuireng dan Denanyar Sama-Sama Siap Lokasi Makam

Sejak mendapat kabar Gus Dur meninggal tadi malam, Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang mulai ramai didatangi masyarakat. KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), pengasuh pondok pesantren itu, menyatakan mendapat kabar kali pertama soal meninggalnya Gus Dur dari pengawal pribadinya, Sulaiman.

Di Ponpes Tebuireng hingga tadi malam pukul 22.00, terlihat para santri tak henti-henti membacakan tahlil untuk Gus Dur. Sejumlah petugas keamanan pondok dan aparat kepolisian datang ke pondok untuk mengamankan lokasi.

Terlihat pula aparat kepolisian yang dipimpin langsung Kapolres Jombang AKBP Tomsi Tohir. Selain bertakziah, Kapolres berkoordinasi dengan Gus Sholah untuk mempersiapkan rencana pemakaman Gus Dur jika memang dimakamkan di Tebuireng.

Terkait dengan rencana pemakaman Gus Dur, Gus Sholah mengaku belum mengetahui pasti. ''Saya saat ini sedang menunggu kabar dari keluarga,'' ujarnya. Namun, kata dia, untuk pemakaman, Tebuireng-lah tempat yang tepat bagi peristirahatan terakhir Gus Dur.

Mengenai hal itu, Gus Sholah menegaskan bahwa Gus Dur dilahirkan di kompleks Ponpes Tebuireng. ''Dia juga dibesarkan di sini,'' lanjutnya. Karena itu, sebaiknya pemakaman dilakukan di Tebuireng.

Selain itu, Gus Sholah menuturkan, pemakaman di Tebuireng nanti memudahkan ziarah oleh keluarga maupun masyarakat. ''Tebuireng ini tempat yang pas bagi pemakaman Gus Dur,'' ungkapnya.

Jika keluarga Gus Dur menetapkan Tebuireng sebagai tempat pemakaman, pihaknya mengaku akan mempersiapkan segala sesuatunya. Tapi, dia menyerahkan segala keputusan kepada keluarga Gus Dur. Sebelum Gus Dur meninggal, Gus Sholah pernah bertemu kala Gus Dur berziarah ke kompleks pemakaman pendiri Tebuireng yang tak lain adalah kakek, ayah, dan ibu Gus Dur.

Gus Sholah mengaku tidak mendapat tanda atau firasat terkait meninggalnya kakaknya tersebut. Terakhir dirinya bertemu Gus Dur di RSUD Jombang ketika Gus Dur dirawat karena gula darahnya naik. ''Saat itu, saya cuma tanya gimana rasanya. Terus, dia (Gus Dur) menjawab sudah enakan,'' tutur cucu pendiri Nahdlatul Ulama itu.

Terkait dengan wafatnya Gus Dur, dirinya menyatakan bahwa bangsa Indonesia kehilangan tokoh yang sangat istimewa. ''Sosok guru bangsa,'' ungkapnya.

Dia juga menegaskan bahwa sulit mencari pengganti Gus Dur. ''Bangsa Indonesia akan sangat kehilangan sosok beliau,'' tegasnya.

Mengenai masa kecil Gus Dur, Gus Sholah mengungkapkan bahwa bakat istimewa Gus Dur memang terlihat sejak kecil. ''Bacaannya sudah berat-berat. Orang-orang pun mengakuinya,'' ujarnya sambil menunjukkan gambar Gus Dur di rumah sakit.

Saat ini, para santri bersiap-siap jika ponpes menjadi tempat pemakaman Gus Dur. Suasana di pondok sangat sibuk. Para kolega dari pondok pesantren di lingkungan Jombang mulai berdatangan.

Di bagian lain, suasana haru juga terjadi di Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif, Denanyar, Jombang. Pondok pesantren itu juga sangat kehilangan setelah Gus Dur dinyatakan wafat.

Beberapa pengasuh dan pengurus yayasan sempat tak percaya dengan kabar meninggalnya Gus Dur. ''Saya mendengar kabar 10 menit setelah beliau wafat,'' kata pengasuh Pondok Pesantren (ponpes) Mamba'ul Ma'arif, Denanyar, Jombang, KH A. Hafidz Ahmad kepada Radar Mojokerto (Jawa Pos Group).

Nama besar Gus Dur di (ponpes) tersebut memang tak asing. Maklum, tokoh yang juga mantan presiden itu dilahirkan di sebuah rumah dalam kompleks tersebut.

''Di kamar inilah Gus Dur dilahirkan,'' ujar A. Hafidz Ahmad tadi malam sambil menunjukkan sebuah kamar berukuran 3x4 meter itu. Selain dilahirkan di kamar itu, Gus Dur kerap menggunakan kamar tersebut untuk beristirahat jika berkunjung ke Jombang.

Ponpes itu juga mempunyai kenangan manis bagi Gus Dur. Di antaranya adalah dia pernah menjabat ketua yayasan ponpes yang memiliki santri ribuan tersebut.

Dalam kepengurusannya, dia berhasil memberikan sumbangsih yang sangat besar. Dia adalah satu-satunya ketua yayasan yang mampu menyatukan ponpes yang memiliki beberapa cabang tersebut. ''Kalau ngomong soal sumbangsih, tentu sangat besar. Salah satu di antaranya, dia mampu menyatukan pondok yang telah bercabang-cabang itu,'' ungkapnya.

Selain itu, ponpes tersebut mampu menjadi magnet bagi masyarakat di Jawa dan luar Jawa. Terbukti, meski hanya menjabat ketua yayasan selama 3 tahun, Gus Dur mampu membesarkan dan mengharumkan nama Mamba'ul Ma'arif dengan ribuan santrinya.

Karena Gus Dur lahir di Desa Denanyar, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, beberapa keluarganya yang berada di Denanyar, Jombang, berharap agar dia dimakamkan di Denanyar. ''Saya sangat mengharapkan Gus Dur dimakamkan di sini. Sebab, rumah ini, tanah ini, pernah menjadi kenangan Gus Dur kecil,'' kata Hafidz.

Harapan tersebut, kata dia, bukan keinginan yang baku. Itu masih bisa dirembukkan lagi. ''Makam keluarga Gus Dur kan berada di Tebuireng. Besar kemungkinan ya dimakamkan di sana,'' tuturnya. (mg1/mg2/nk/jpnn/kum)

Jumat, 11 Desember 2009

Koin untuk Prita


Koin untuk Prita Terkumpul Enam Ton
Liputan 6 - Jumat, 11 Desember

Koin untuk Prita Terkumpul Enam Ton
Liputan6.com, Jakarta: Koin, koin, dan koin lagi. Berbagai elemen masyarakat, pelajar, guru, polisi, pegawai negeri sipil, wartawan, hingga pejabat di seluruh Indonesia terus mengumpulkan koin. Ini adalah "koin cinta" untuk Prita Mulyasari. Dukungan warga guna membantu ibu dua anak yang divonis harus membayar Rp 204 juta kepada Rumah Sakit Omni Internasional, Tangerang, Banten, itu terus mengalir.
Hingga Jumat (11/12), total koin yang telah terkumpul di Posko Peduli Prita di Komplek PWR, Jalan Margasatwa, Jatipadang, Pasarminggu, Jakarta Selatan, lebih dari Rp 151 juta. Uang tersebut dalam bentuk koin pecahan Rp 100, Rp 500, dan Rp 1.000. Jika ditimbang, beratnya mencapai hampir enam ton.
Besarnya dukungan terhadap Prita, menurut sosiolog Imam Prasodjo sebagai bentuk perlawanan rakyat terhadap sistem hukum yang tidak berpihak pada rakyat kecil [baca: Sudah Terkumpul Dua Ton Koin]. Selengkapnya simak video berikut.(BOG/ANS)

Rabu, 09 Desember 2009

Hasil Pelatihan Calon Reviewer

Calon Reviewer DPT Ditjen DIKTI


DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN TINGGI
SEKRETARIAT DEWAN PENDIDIKAN TINGGI
Gedung D Lantai 10, Ditjen Dikti Jl. Jend. Soedirman, Pintu 1 Senayan, Jakarta Pusat
Telp. (021) 5794 6100 Ext. 1032. 1034, Fax. (021) 5794 6109
e-mail : dptdikti@indosat.net.id

Nomor : 193/Skr/DPT/XI/09 Jakarta, 1 Desember 2009
Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Hasil Pelatihan Calon Reviewer
Kepada Yth. : Bapak/Ibu
(daftar terlampir)

Sebagai tindak lanjut surat Ketua Dewan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi nomor : 164/SKR/DPT/X/2009 tanggal 21 Oktober 2009, perihal pelatihan dan seleksi calon reviewer dan telah dilaksanakan pelatihan calon reviewer Dewan Pendidikan Tinggi (DPT) pada tanggal 30 Oktober s.d 1 November 2009 yang lalu, dengan ini diberitahukan bahwa Saudara dinyatakan memenuhi syarat dan kualifikasi sebagai reviewer DPT Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Dengan keberhasilan tersebut, Dewan Pendidikan Tinggi mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan Saudara dalam membantu pengembangan Peindidikan Tinggi di Indonesia.

Dewan Pendidikan Tinggi
Ketua,
T t d

Fasli Jalal
NIP. 19530901 198203 1 001
Tembusan : Yth.
1. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
2. Sekretaris Dewan Pendidikan Tinggi
3. Rektor/Ketua/Direktur Perguruan tinggi yang bersangkutan
4. PPK KPIPT, Ditjen Dikti
5. Penanggung Jawab KPIPT, Ditjen Dikti

Jumat, 04 Desember 2009

PREDIKSI SOAL UN 2010

Ujian Nasional (UN) Tahun 2010 sudah dekat

Sebagai bahan latihan saya sediakan kumpulan soal-soal latihan untuk tahun-tahun sebelumnya dan prediksi UAN tahun 2010. kumpulan soal tersebut dapat di download dibawah ini:

SOAL-SOAL MATEMATIKA
1. Matematika SMK Teknik Tahun 2008
2. Matematika SMK Teknik Tahun 2009
3. Matematika SMK Teknik Non Tahun 2008
4. Matematika SMK Teknik Non Tahun 2009
5. Prediksi Matematika SMK Teknik Tahun 2010
6. Prediksi Matematika SMK Non Teknik Tahun 2009
7. Panduan dan Kisi-kisi Matematika Teknik
8. Panduan dan Kisi-kisi Matematika Bisnis Manajemen
9. Prediksi Matematika SMA IPA 2010

SOAL-SOAL BAHASA INDONESIA
1. Bahasa Indonesia SMK Teknik Tahun 2008
2. Bahasa Indonesia SMK Teknik Tahun 2009
3. Bahasa Indonesia SMK Teknik Non Tahun 2008
4. Bahasa Indonesia SMK Teknik Non Tahun 2009
5. Prediksi Bahasa Indonesia SMK Teknik Tahun 2010
6. Prediksi Bahasa Indonesia SMK Non Teknik Tahun 2009

7. Panduan dan Kisi-kisi Bahasa Indonesia Teknik
Sementara materi-materi diatas masih ada yang belum dapat didownload, masih dalam pengaturan.
SEMOGA SUKSES..........